Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Benarkah Soeharto Membunuh Soekarno?

Resensi Buku
Benarkah Soeharto Membunuh Soekarno?



Identitas Buku

Judul Buku      : Benarkah Soeharto Membunuh Soekarno?
Penulis             : Nurul Huda M.
Penerbit           : Star Books
Tahun Terbit     : 2010
Tempat Terbit   : Jogjakarta
Tebal Halaman : 212 Halaman

Ikhtisar Buku
       Bung Karno adalah Presiden Indonesia yang pertama sekaligus seorang proklamator bangsa, beliau juga mendapat beberapa julukan seperti Sang Penyambung Lidah Rakyat dan Putra Sang Fajar. Kita semua mengetahui bahwa Indonesia pernah menjadi negara yang sangat ditakuti dan disegani oleh dunia internasional pada masa pemerintahan Bung Karno, akan tetapi ternyata pada akhir kekuasaannya, Bung Karno mengalami masa-masa yang sangat sulit dan berat.

       Buku ini menceritakan sebuah kisah pilu yang dialami oleh Bung Karno di akhir masa jabatannya dan di akhir hidupnya yang belum pernah diajarkan di bangku sekolah karena memang buku dan materi yang memuat tentang masa peralihan dari orde lama Bung Karno ke orde baru Soeharto cukup sensitif untuk dikonsumsi secara umum.

       Setelah peristiwa Gestapu usai, perlahan-lahan kekuasaan Bung Karno digerogoti oleh Soeharto dan kroni-kroninya dengan berbagai cara-cara licik sehingga melahirkan Kudeta Merangkak ala Soeharto terhadap Bung Karno. Hari-hari sulit dialami Bung Karno setelah terjadi dualisme kepemimpinan antara Bung Karno dan Soeharto yang menyalah gunakan Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) yang diberikan oleh Bung Karno Kepada Soeharto. Pada awalnya Supersemar hanya bertujuan untuk memulihkan keamanan pasca Gestapu, malah Supersemar yang di amanahkan kepada Soeharto ia gunakan untuk mengikis kekuasaan Bung Karno hingga melengserkan Bung Karno dari kursi kepresidenan. Setelah itu Bung Karno ditahan sebagai tahan politik oleh rezim orde baru pimpinan Soeharto. Keadaan paling parah yang dialami Bung Karno yaitu saat sakit di Wisma Yaso. Kondisi Putra Sang Fajar sangat memprihatinkan, penyakit yang dideritanya semakin parah dan tanpa penanganan yang layak oleh tenaga medis yang disediakan oleh pemerintah (Soeharto) obat-obatan juga sangat minim. Bung Karno tidak diizinkan keluar untuk sekedar menghirup udara bebas, beliau dikurung (dipenjara) di dalam wisma tersebut dan juga tidak ada yang boleh menjenguk Bung Karno dikarenakan alasan keamanan, apabila ada yang berhasil mengunjungi pun sangat amat sulit karena melalui perizinan yang rumit bahkan untuk sang istri sendiri. Kamar Bung Karno juga sangat kotor dan tidak terawat, benar-benar rezim Soeharto telah membuat sebuah penghinaan yang amat sangat kepada seorang proklamator bangsa.

       Penyakit Bung Karno semakin memburuk, lalu dibawalah Bung Karno ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD). Disana pelayanan juga sangat amat minim, malah terkesan bahwa Bung Karno dibunuh secara perlahan. Peristiwa yang sangat meyentuh adalah ketika Bung Karno dijenguk oleh sahabat dekatnya yaitu Bung Hatta, mereka berdua sang pemilik julukan Dwitunggal itu pun menangis seperti anak kecil yang baru bertemu setelah sekian lama berpisah. Setelah pertemuan haru tersebut, Bung Karno meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat. Pada akhirnya Putra Sang Fajar tenggelam di ufuk barat dengan tenang meninggalkan kenangan indah bagi Bangsa Indonesia.

       

Kelebihan Buku :
• Buku ini memuat akal busuk Soeharto dalam menendang Bung Karno dari kursi kepresidenan dengan cara kudeta merangkak, bagaimana perlakuan busuk Soeharto terhadap Bung Karno ketika Bung Karno sakit, dan bagaimana Soeharto membuat pencitraan baik kepada rakyatnya sehingga dapat menjadi Presiden selama 32 tahun.
Buku ini sangat cocok bagi Anda yang ingin mengetahui lebih dalam tentang akhir pemerintahan Bung Karno dan peran Soeharto dalam penggulingan kekuasaan terhadap Bung Karno.
Buku ini sangat mudah dipahami karena didalamnya terbagi dalam beberapa bab yang memudahkan kita memahami isi buku tersebut, ditambah lagi bahasa yang mudah dipahami.
• Buku ini sangat menarik karena terdapat dialog percakapan antar tokoh, sehingga kita dapat lebih mendalami dan memahami tentang apa yang sebenarnya terjadi. 

Kekurangan Buku :
Sayangnya buku ini masih kurang dalam memberikan informasi tentang peristiwa Gestapu dan gerak-gerik Soeharto pada peristiwa Gestapu. Karena memang Gestapu masih menjadi misteri sampai saat ini, siapa yang menjadi dalang dan siapa yang menjadi wayang.
Belum ada penjelasan di buku ini tentang peran Amerika dan CIA dalam penggulingan kekuasaan pada peristiwa Gestapu.
• Belum ada sedikitpun pembahasan tentang Genosida yang dilakukan oleh Soeharto.



Link Sumber Buku Resensi http://library.uny.ac.id

Post a Comment for "Benarkah Soeharto Membunuh Soekarno?"