Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ilmu Sihir Hitam Leak Bali


       Menurut legenda Bali Calonarang adalah sebuah simbol kejahatan, Calonarang memiliki ilmu sihir hitam dengan ciri-ciri fisik rambut gimbal putih, lidah panjang yang terjulur serta memiliki kuku dan taring yang tajam, tidak aneh jika Calonarang dijadikan sebagai simbol kejahatan di Bali karena dikisahkan dahulu kala Calonarang pernah menjangkiti seluruh desa dengan wabah penyakit dan banjir besar, hanya karena sakit hati Calonarang membuat satu desa tidak berkutik. lalu bagaimana sosokanya yang dijadikan simbol kejahatan warga Bali?



       Pada saat masa pemerintahan Raja Airlangga (1006M-1042M) disebuah desa Girah Kediri ada sebuah perguruan ilmu hitam yang dipimpin oleh seorang janda yaitu Calonarang, Calonarang sendiri adalah julukan dari orang yang bernama asli Dayu Datu, murid murid di perguruan ilmu hitam ini hanya kaum perempuan dan 4 diantaranya telah dinyatakan senior yaitu Nyi Larung, Nyi Lenda, Nyi Lendi, dan Nyi Sedaksa. Menurut legenda, ilmu hitam yang dipelajari di perguruan ini adalah ilmu leak, bagi kepercayaan masyarakat Bali ilmu leak adalah ilmu hitam paling menyeramkan pasalnya ilmu leak ini dapat membunuh orang dalam waktu singkat, membuat orang mati dengan perlahan, serta dapat membuat penderitaan hebat dan berkepanjangan bagi korbannya, ilmu leak sendiri dibagi menjadi 4 tingkatan, ilmu hitam ini dapat mengubah manusia menjadi sosok binatang, tumbuh-tumbuhan, bahkan sosok yang lebih menyeramkan.

       Pada saat itu Calonarang memiliki anak perempuan yang cantik jelita bernama Ratna Manggali, sayanganya walaupun dia cantik jelita banyak pria yang tidak berani melamarnya ini karena semua orang takut dengan sosok ibunya yaitu Calonarang mendengar hal itu Calonarang sakit hati, ia takut karena hal ini anaknya akan menjadi perawan tua. Karena sakit hati Calonarang dan murid muridnya memutuskan untuk balas dendam, ia mengatakan pada saat tengah malam ia dan murid-muridnya akan menyerang desa di pesisir kerajaan Kediri.

       Malam itu dalah malam Kajeng Kliwon, malam yang dianggap keramat oleh masayrakat Bali, jika malam itu tiba, tidak ada warga yang bekerja sampai larut malam atau keluar rumah pada tengah malam, dan saat semua warga desa sudah tertidur pulas Calonarang dan semua muridnya berubah wujud menjadi leak dan terbang berputar diatas desa, kedatangan mereka membuat udara dingin yang mulanya berhembus sejuk membuat udara berubah menjadi udara panas, anak-anak kepanasan mereka terbangun dan menangis karena perasaan sensitif mereka dan merasa gelisah, lolongan anjing terus terdengar bersahutan, suara kodok dan burung gagak juga membuat suasana malam itu semakin mencekam.


       Warga tidak ada yang berani keluar rumah untuk melihat apa yang tejadi, mereka mengunci pintu mereka rapat-rapat dan berpasrah diri, mereka hanya berdoa kepada yang maha kuasa agar melindungi mereka, tidak ada yang tahu bencana apa yang akan menimpa mereka sedangkan Calonarang sedang asik menebar penyakit ke seluruh penjuru desa. Saat fajar hampir tiba Calonarang dan murid-muridnya kembali ke wujud manusia dan pulang ke rumah masing masing mereka akan menunggu hasinya esok hari. 


       Keesokan harinya para warga berkumpul untuk menceritakan apa yang sebenarnya terjadi akan tetapi saat mereka sedang berkumpul tiba tiba ada sebuah teriakan dari warga lainnya, teriakan ini tidak datang dari satu rumah saja melainkan datang dari banyak rumah, satu persatu dari mereka berteriak minta tolong dan warga yang berdatangan melihat kejaidan yang merngerikan, mereka yang meminta tolong merasakan sakit perut yang sangat menyiksa hingga mereka sampai muntah dan mengeluarkan isi perut mereka hingga akhirnya mereka pun tewas. Warga yang tewas akhirnya dikuburkan di kuburan setempat akan tetapi setelah warga pulang dari perkuburan mereka terserang penyakit yang sama dan mereka ikut tewas satu persatu. Dengan adanya hal ini warga semakin berpasarh diri kepada Tuhan dan juga membuat sebuah ritual yang bertujuan untuk meindungi diri dari ancaman bahaya. Para warga menggantungkan daun pandan berduri yang dilapisi tapak dara atau kapur sirih, bawang merah, bawang putih, jangu, benang tri datu, bubur warna merah, putih, hitam, dan uang kepek. setelah teror melanda desa selama beberapa hari para warga memutusakn untuk menemui raja Airlangga untuk meminta bantuan, setelah warga meceritakan keluh kesah kepada raja, sang raja hanya bisa berkata kepada warganya untuk bersabar, tenang dan memohon perlindungan dari yang maha kuasa.

       Setelah mendengar hal ini sang raja merasa geram dengan Calonarang karena telah membuat rakyat yang tidak berdosa tewas begitu saja, salah satu seorang pengawal istana Ki Patih Madri menawarkan diri untuk mendatangi Calonarang, Ki Patih mengajak bebrapa tokoh masyarakat dan penduduk desa untuk langsung berhadapan dengan Calonarang mereka berangkat saat tengah malam langkap dengan segala persipan perang temasuk benda-benda tolak bala, sayang karena kesaktian Calonarang ia lebih dulu mengetahui rencana penyerangan tersebut maka dari itu ia memerintahkan murid-muridnya untuk berjaga-jaga di perbatasan desa, bahkan Calonarang dan murid-muridnya telah menyebarkan mantra khusus ke seluruh penjuru desa untuk menolak serangan dari pihak kerajaan akan tetapi para jawara dari kediri tidak bisa menandingi kesaktian dari Calonarang akibatnya Ki Patih dan beberapa jawara gugur di tempat dan jawara yang masih hidup melarikan diri kembali ke kerajaan Kediri karena terdesak, raja Airlangga tidak bisa menahan rasa kecewa karena dikalahka oleh Calonarang dan murid-muridnya hal ini ridak melunturkan tekad dan niat sang raja untuk membunuh Calonarang. Raja menyerukan kepada para prajurit untuk tetap setia kepada kerajaa Kediri dan mencari cara lain untuk mangalahkan Calonarang. 

       Kekalahan Ki Patih menjadi kabar gembira bagi Calonarang dan murid muridnya namun hal ini juga membuat Calonarang geram, ia berpikir bahwa ada yang akan menghentikan wabah penyakitnya di penjuru desa dan mulai saat itu Calonarang memperkuat pasukannya dan menjadi lebih waspada dalam menghadapi serangan-serangan selanjutnya. Akan tetapi Raja Airlangga tidak kehabisan akal, sang raja mengutus Mpu Barada yaitu seorang bagawanta kerajaan untuk menghancurkan Calonarang dam murid muridnya.


       Mpu Barada juga mendapat tugas untuk membebaskan desa desa dari wabah penyakit, Mpu Barada menerima perintah sang raja dan langsung membuat stategi untuk melawan Calonarang, ia dan anaknya yaitu Mpu Bahula menemukan cara yang ampuh untuk mengalahkan Calonarang yaitu Mpu Bahula harus mengawini Ratna Manggali yang tidak lain adalah putri dari Calonarang.


       Ternyata lamaran dari Mpu Bahula diterima oleh Calonarang dengan senang hati. Setelah menikah Mpu Bahula tinggal di rumah mertuanya dan saat itulah siasat yang sebenarnya mulai dijalankan yaitu untuk mencuri kitab ilmu leak yang selama ini dipelajari oleh Calonarang, selama Mpu Bahula tinggal di rumah Calonarang yang menjadi mertuanya ia mengetahui bahwa Calonarang setiap malam melakukan ritual di kuburan. Singkat cerita Mpu Bahula berhasil mengetahui berbagai informasi dari Ratna Manggali dan juga berhasil mencuri kitab leak milik Calonarang dan menunjukannya ke ayahnya yaitu Mpu Barada, setelah Mpu Barada mempelajari kitab leak milik Calonarang lalu Mpu Bahula diperintahkan untuk mengembalikan kitab leak tersebut ke tempas asalnya yaitu di rumah mertuanya yaitu Calonarang agar rencana mereka tidak ketahuan, tidak lama setelah Mpu Bahula pergi Mpu Barada berangkat ke desa Girah untuk menyembuhkan warga yang terkena kutukan Calonarang, Calonarang terkejut setelah mengetahui bahwa dirinya telah ditipu ia menantang Mpu Barada untuk bertarung pada waktu malam hari di sebuah area kuburan yang sangat luas tepatnya di Setra Gandamayu desa Girah Kediri, tantangan dari Calonarang disambut oleh Mpu Barada.

       Raja Airlangga yang mendengar berita ini langsung membuat pasukan khusus bala yuda Kediri yang terdiri dari 200 orang dipimpin olek Ki Kebo Iwa (salah satu musuh terkuat gajahmada saat menaklukan bali).


       Kali ini tidak hanya peralatan perang akan tetapi juga perlindungan gaib untuk menangkal serangan leak, dikisahkan sebelum berperang Calonarang dan murid muridnya melakukan penyucian diri dan meminta kesaktian dari Ida Bathari yaitu salah satu dewa dalam agama hindu agar dapat mengalahkan Mpu Barada dan pasukan balayuda, selain melakukan penyucian diri dan memberikan sesajen Calonarang juga memfokuskan diri untuk menghafal mantra agar ilmu leak yang ia miliki dapat mencapai puncaknya, setelah Calonarang dan murid-muridnya sudah berubah bentuk mereka langsung mendatangi tempat yang sudah disepekati untuk bertempur dengan pasukan Mpu Barada dan pasukan balayuda. Sebelum bertempur Mpu Barada memperingatkan Calonarang untuk menghapus wabah penyakit yang ia sebar namun Calonarang menolak dan menjadi semakin geram pertarungan sengit ini berlangsung dari malam hingga menjelang pagi dan karena kekuatan ilmu leak hanya berlaku pada malam hari sehingga ketika fajar menyingsing Calonarang dan murid-muridnya tidak kuat menandingi kekuatan pasukan Mpu Barada bahkan beberapa murid Calonarang harus gugur dalam pertepuran ini, Calonarang yang terdesak mengubah dirinya menjadi seekor burung garuda dan terbang ke awan mencari tempat persembunyian setelah itu Mpu Barada dan pasukannya menantang Calonarang untuk keluar dari tempat persembunyiannya, menerima tantangan lawan Calonarang muncul dan menghampiri pasukan Mpu Barada seketika itu Mpu Barada langsung membidik senjata pusakanya ke arah Calonarang, karena Calonarang sudah tidak memliki kekuatan maka Calonarang berhasil dikalahkan dan tewas dalam posisi berdiri. Sebelum membakar jasad Calonarang, Mpu Barada melakukan ritual moksa agar Calonarang bahagia di alam sana dangan tewasnya Calonarang wabah penyakit yang ia buat seketika menghilang dari seluruh penjuru desa dan kitab lontar ilmu leak milik calonarang juga ikut menghilang. Menurut cerita Calonarang adalah orang pertama yang mempelajari ilmu sihir hitam leak, leak sendiri digambarkan dalam kehidupan di bali adalah makhluk mitos jadi jadian yang bias berubah menjadi apapun dan inilah akhir dari kisah sihir hitam leak.  



1 comment for "Ilmu Sihir Hitam Leak Bali"